Kamis, 29 Agustus 2013

kenpetai

kempentai

Kesatuan Kempetai (憲兵隊) merupakan satuan polisi militer Jepang yang ditempatkan diseluruh wilayah Jepang termasuk daerah jajahan. Kempetai dapat disandingkan dengan unit Gestapo milik Nazi Jerman, memiliki kesamaan dalam tugas sebagai polisi rahasia militer.

Kempetai sangat terkenal karena kedisiplinan dan kekejamannya!! Ada rumor bahwa pada zaman Jepang sedang menjajah negeri kita, orang-orang sangat takut bila berurusan dengan mereka, bisa-bisa tinggal nama yang pulang, banyak korban sampai sekarang gak diketahui lokasi kuburnya hingga kini.



Seragam kempetai dengan ciri khasnya yaitu seledang putih di tangan kiri

Senjata-senjata yang biasa digunakan unit Kempetai:
* Type 26 9 mm revolver
* Nambu Type 14 8 mm pistol
* Type 94 8 mm pistol
* TERA rifles
* Bergmann submachine gun
* Type 100 submachine gun
* Type 38 rifle, Type 38 cavalry rifle, Type 44 Cavalry Rifle dan Type 99 rifle.
* Type 97 sniper rifle
* Type 99 sniper rifle

Organisasi Kempetai

Pucuk pimpinan adalah seorang Shosho (Mayor Jenderal) dengan Taisa (Kolonel) sebagai Pejabat Eksekutif dan terdiri dari dua atau tiga kantor cabang, yang masing-masing dipimpin oleh Chusa (Letnan Kolonel) dengan jumlah personil sekitar 375 orang.

Kantor cabang pada gilirannya dibagi menjadi 65 orang yang disebut 'buntai'. Setiap kelompok dipimpin oleh Tai-i (Kapten) dengan Chu-i (Letnan 1) sebagai Pejabat Eksekutif dan 65 tentara lainnya. Buntai ini lebih lanjut dibagi menjadi detasemen disebut bunkentai, diperintahkan oleh Sho-i (Letnan 2) dengan Junshikan (Waran Officer) sebagai Pejabat Eksekutif dan 20 tentara lainnya. Detasemen Masing-masing berisi tiga regu: regu polisi atau han keimu, pasukan administrasi atau han naikin, dan tugas-tugas khusus regu atau han Tokumu.

Beberapa unit Kempetai berasal dari penduduk lokal yang daerahnya di duduki. Merupakan pasukan resmi Kempeitai dan dianggap bagian dari organisasi, tetapi hanya memiliki pangkat tertinggi pShocho (Sersan Mayor).

Para tahun 1937 Kempeitai memiliki 315 perwira dan 6000 prajurit. Mereka dikenal sebagai Disipliner Sipil. Sekutu diperkirakan bahwa pada akhir Perang Dunia II, setidaknya ada 75.000 anggota Kempeitai, termasuk personil yang menyamar.

Organisasi yang serupa dengan Kempetai

Gestapo


kayak kempetai japs, pake selendang di lengan, cuma bedanya ini lambangnya swastika nazi

Gestapo (akronim dari Geheime Staatspolizei; "polisi negara rahasia") adalah polisi rahasia resmi Nazi Jerman. Di bawah administrasi SS, dia diadministrasi oleh RSHA dan dianggap sebuah organisasi ganda Sicherheitsdienst dan juga subkantor Sicherheitspolizei.

NKVD

nkvd lagi visir pasukan soviet yang mundur


korban nkvd di hutan katyn, poland

Komisariat Rakyat Dalam Negeri (bahasa Rusia: Народный Комиссариат Внутренних Дел Narodnyy Komissariat Vnutrennikh Del), disingkat NKVD (tulisan Rusia: НКВД) adalah organisasi polisi publik dan rahasia Uni Soviet yang secara langsung melaksanakan aturan kekuasaan Soviet, termasuk penindasan politik, selama era Stalin.

Film-film Hollywood yang memunculkan Kempetai

- The Great Raid


Film tentang pembebasan POW amerika yang menyerah pada pertempuran Bataan. Pada awal film diceritakan tentang kekalahan telah 70.000 pasukan us + pilipino melawan 50.000 pasukan japs. Pasukan kempetai muncul di pertengahan film, menggantikan pasukan reguler untuk menjaga kamp.

- The Letters from Iwo Jima

shimizu yang merupakan teman saigo adalah mantan kempetai yang di pecat gara2 gak mau nembak anjing.

Film tentang pertempuran Iwo Jima dari sudut pandangan Japs, yakni Saigo, Shimizu(mantan kempetai) dan Jend. Kuribayashi.

pearl harbor




Dengan pengeboman Pearl Harbor, Jepang membawa Amerika Serikat kepada Perang Dunia II di daerah Pasifik.

Pengeboman ini dilakukan pada tanggal 7 Desember 1941. Kala itu Angkatan Laut Jepang menyerang markas AL Amerika Serikat secara tiba-tiba di Hawai'i. Hasil serangan ini ialah rusaknya atau tenggelamnya +/- 20 kapal tempur Amerika, 188 pesawat terbang rusak dan 2.403 korban jiwa. Di pihak Jepang, Jepang 'hanya' kehilangan 55 pesawat tempur dari 441 pesawat tempur yang dipakai.

Setelah peristiwa ini, Jepang baru menyatakan perang kepada Amerika Serikat dan memulai kampanye militernya di Asia-Pasifik Raya.

Pada 26 November 1941 angkatan yang terdiri atas enam kapal induk diperintah oleh Wakil Laksamana Chuichi Nagumo Jepang meninggalkan Teluk Hitokappu di Kepulauan Kuril dan menuju ke Pearl Harbor tanpa melakukan hubungan radio langsung apapun.

Pada pagi 7 Desember 1941, kapal terbang angkatan tersebut mengebom semua pangkalan militer Amerika Serikat di kepulauan Hawaii (terbesar merupakan pangkalan udara Angkatan Darat Amerika Serikat di pangkalan militer Angkatan Udara Hickam), dan kebanyakan kapal yang berlabuh di pelabuhan Pearl, termasuk "Barisan Kapal Tempur". Hampir semua kapal terbang Amerika dimusnahkan di atas tanah; hanya beberapa pejuang berhasil lolos dan bertempur. Dua belas kapal perang dan kapal lain ditenggelamkan atau rusak, 188 kapal terbang dimusnahkan, 155 telah rusak dan 2.403 orang Amerika kehilangan nyawa mereka. Kapal perang USS Arizona diledakkan dan tenggelam menyebabkan 1.100 orang kehilangan jiwa, hampir separuh dari orang Amerika yang mati. Badannya diabadikan menjadi tugu peringatan kepada mereka yang tewas pada hari itu, kebanyakan dari mereka diabadikan di dalam kapal tersebut.

Tembakan Amerika pertama dilepaskan pada Perang Dunia II dan korban pertama serangan Pearl Harbor sebenarnya terjadi saat USS Ward menyerang dan menenggelamkan kapal selam kerdil Jepang. Terdapat lima kapal selam kerdil kelas Ko-hyoteki yang merancang untuk mentorpedo kapal Amerika Serikat saat pengeboman dimulai. Tidak satupun kapal selam tersebut berhasil kembali, dan hanya empat dari lima yang dijumpai semenjak itu. Dari sepuluh kelasi kapal selam tersebut, sembilan mati dan hanya seorang selamat , Sakamaki Kazuo, yang ditangkap; dia merupakan tahanan perang pertama yang ditangkap oleh pihak Amerika dalam Perang Dunia II.

Analisis gambar terkini oleh Institut Angkatan Laut Amerika Serikat - United States Naval Institute menunjukkan bahwa terdapat kemungkinan besar salah sebuah kapal selam kerdil telah berhasil memasuki pelabuhan, dan berhasil menembakkan torpedo ke arah USS West Virginia. Kedudukan terakhir kapal selam ini tidak diketahui. [1]

Kapal induk Jepang yang terlibat dalam serangan tersebut adalah: Akagi, Hiryu, Kaga, Shokaku, Soryu, Zuikaku. Semuanya memiliki sejumlah 441 kapal terbang, termasuk pejuang, pengebom-torpedo, pengebom penyelam dan pengebom-pejuang (fighter-bombers). Dari semuanya, 29 musnah dalam pertempuran. Kapal terbang menyerang dalam dua gelombang, dan Nagumo memutuskan untuk membatalkan serangan ketiga untuk mundur.

Serangan pertama terhadap Pearl Harbor adalah pada pukul 07:53 tanggal 7 Desember, Waktu Hawai'i ataupun pukul 03:23 tanggal 8 Desember Waktu Jepang (lihat Nota Pasukan Penyerang Pearl Harbor). Militer Jepang mulai memasuki perbatasan Jajahan Baru Hong Kong pada subuh 8 Desember 1941[2]. Hong Kong Time adalah satu jam belakang Masa Kemenangan Jepang, dengan itu serangan pada Pearl Harbor merupakan sebagian perperangan pentas luas serangan hampir serentak dan bukannya permulaan —24 jam sebelum serangan di Asia— gambaran yang mungkin kelihatan jika sekilas melihat tanggal.

Angkatan Jepang berlayar ke arah Pearl Harbor tanpa pemberitahuan sampai saat-saat terakhir.

Tujuan serangan Pearl Harbor adalah untuk melumpuhkan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pasifik, walaupun untuk sementara. Laksamana Isoroku Yamamoto sendiri menyatakan bahwa serangan yang berhasil sekalipun hanya memberikan setahun dua tahun kebebasan bertindak. Jepang telah terlibat dalam perperangan dengan Cina selama beberapa tahun (bermula pada tahun 1937) dan telah merampas Manchuria beberapa tahun sebelumnya. Rancangan untuk serangan Pearl Harbor untuk menyokong kelanjutan ketentaraan lanjut bermulai pada Januari 1941, dan latihan untuk misi berlangsung pada pertengahan tahun saat proyek ini dianggap layak setelah perselisihan sesama tentara laut Kekaisaran (Imperial Navy infighting).
Berkas:Pearl Harbor bombings.jpg
Dua gelombang serangan dilancarkan oleh Jepang yang datang dari pelbagai arah. Radar Amerika Serikat yang mendeteksi mereka dari sejauh 200 batu terletak di bagian atas peta ini.

Sebagian dari rancangan Jepang untuk serangan ini termasuk memutuskan perundingan dengan Amerika Serikat sebelum (dan hanya sebelum) serangan tersebut. Duta dari Kedutaan Jepang di Washington, termasuk wakil istimewa Kurusu Saburu, telah mengadakan perbincangan lanjut dengan Departemen Negara mengenai reaksi Amerika Serikat terhadap pergerakan Jepang ke Indochina pada musim panas. Hanya sebelum serangan, perutusan panjang dengan tujuan mengantarkannya dari Kedutaan ke Kantor Urusan Luar Negeri di Tokyo, dengan tujuan untuk mengantarkannya ke Sekretaris Hull sejurus sebelum serangan dijadwalkan bermula (contoh., 1 PM waktu Washington). Disebabkan kelewatan nyah-enkripsi dan menaip, tangan kanan Kedutaan gagal melakukannya; perutusan panjang memutuskan perundingan diantarkan lama setelah waktu yang sepatutnya, dan lama selepas serangan telah bermulai. Kelewatan penyampaian nota tersebut menambah kemarahan Amerika Serikat terhadap serangan tersebut, dan sebab utama bagi gambaran terkemuka Roosevelt sebagai "… tanggal yang akan abadi dalam kekejian". Yamamoto kelihatannya setuju; dia juga tidak gembira dengan kesalahan waktu. Dia dikatakan telah berkata, "Saya bimbang apa yang kita lakukan adalah membangunkan raksasa yang tidur dan memberikannya tekad yang dashyat", tetapi ini dikatakan petikan yang dicipta untuk filem, Tora! Tora! Tora!. Walaupun petikan itu bukan disebut oleh Yamamoto, ia kelihatannya menggambarkan perasaannya mengenai serangan tersebut.
Barisan Kapal Tempur memberikan kepadatan sasaran yang menarik.

Kedua bagian perutusan akhir telah dinyah-enkripsi oleh Amerika Serikat lama sebelum Kedutaan Jepang berhasil melakukannya, dan nyah-enkripsi bagian kedua yang menyebabkan Jenderal George Marshall untuk menghantar peringatan terkenalnya ke Hawaii pada pagi — yang sebenarnya diantar oleh, penunggang sepeda perutusan Jepang kelahiran Amerika, kepada Jenderal Walter Short di Pearl Harbor beberapa jam selepas serangan berakhir (terdapat kesulitan dengan komunikasi Militer, dan kelewatan penghantaran akibat kabel perdagangan, dan entah bagaimana kehilangan tanda "PENTING" dalam penghantarannya).
[sunting] Dampak sesaat
Tempat penyimpanan peluru hadapan USS Arizona meledak begitu terkena bom yang digugurkan oleh Kusumi Tadashi.

Dari segi tujuan strategi serangan ke atas Pearl Harbor merupakan, dalam tempo singkat ke serdahana, kejayaan gemilang yang melampaui mimpi terbaik perancangnya dan mempunyai sedikit yang setanding dengannya dalam sejarah ketentaraan di era apapun. Disebabkan kehilangan yang parah di Pearl Harbor dan penjajahan lanjutan Jepang di Filipina, dalam tempo enam bulan berikutnya, angkatan laut Amerika Serikat hampir gagal memainkan peranan penting dalam pentas Asia Perang Dunia II. Dengan Angkatan Pasifik Amerika Serikat hampir keluar dari perkiraan, pihak Jepang bebas dari kebimbangan mengenai kekuasaan laut Pasifik lain. Jepang terus menjajah Asia Tenggara, seluruh barat daya Pasifik dan mengulurkan cengkeramannya jauh ke Samudera Hindia.

Bagaimanapun, dalam jangka masa panjang serangan ke atas Pearl Harbor merupakan malapetaka strategis bagi Jepang. Malah Laksamana Yamamoto Isoroku, yang mencetuskan ide menyerang Pearl Harbor, telah meramalkan bahwa sungguhpun dengan kejayaan menyerang Angkatan Amerika Serikat tidak akan dan tidak mampu memenangkan peperangan dengan Amerika Serikat, sebab kemampuan pengeluaran Amerika terlalu besar. Salah satu tujuan Jepang adalah untuk memusnahkan tiga kapal induk Amerika Serikat yang diletakkan di Pasifik, tetapi tiada ketika serangan terjadi — Enterprise dalam perjalanan pulang, Lexington telah berlayar keluar beberapa hari sebelumnya, dan Saratoga berada di San Diego selepas pengubah-suaian di Galangan Angkatan Laut Puget Sound. Merusak kebanyakan kapal perang Amerika Serikat dari bertugas, dianggap secara meluas— oleh tenteAngkatan Laut dan pemerhati sedunia —sebagai keberhasilan cermelang bagi pihak Jepang. Kehilangan kapal perang meninggalkan AL AS tiada pilihan kecuali meletakkan keyakinan mereka pada kapal induk dan kapal selam, yang merupakan kebanyakan yang tinggal—dan ini merupakan peralatan dengan mana AL AS menghentikan dan kemudian mengundurkan kemajuan Jepang. Kehilangan kapal perang sebenarnya tidak sepenting yang dipikirkan oleh semua orang sebelum (di Jepang) dan selepas serangan (di Jepang dan Amerika Serikat).
Presiden Franklin Delano Roosevelt menandatangani Deklarasi Perang terhadap Jepang pada hari berikutnya selepas serangan.

Kemungkinan yang paling penting, serangan Pearl Harbor bertindak sebagai katalisator yang menggerakkan sebuah negara untuk bertindak serta merta yang tidak mungkin dapat dilakukan oleh perkara lain. Dalam waktu semalam saja, ia menyatukan seluruh Amerika dengan tujuan berperang dan memenangkan peperangan dengan Jepang, dan kemungkinan mendorong kedudukan penyerahan tanpa syarat yang ditekankan oleh pihak Sekutu. Sebagian sejarawan percaya bahwa Jepang tetap akan kalah, tanpa memandang samaada depot minyak dan kedai mesin dimusnahkan atau sekiranya kapal induk berada di pelabuhan dan ditenggelamkan.

Pada 8 Desember 1941, Kongres Amerika Serikat menyatakan perang atas Jepang dengan Jeannette Rankin yang merupakan orang yang satu-satunya tak setuju atas pernyataan itu. Franklin D. Roosevelt menandatangani pernyataan perang tidak lama kemudian, menggelar hari sebelumnya "tanggal yang akan kekal dalam keburukan." Pemerintah Amerika Serikat meneruskan pengerahan tentara, dan mulai beralih kepada ekonomi perang.

Permasalahan terkait adalah kenapa Jerman Nazi menyatakan perang atas Amerika Serikat pada 11 Desember 1941 sejurus selepas serangan Jepang. Hitler tidak perlu melakukannya di bawah syarat blok Poros, tetapi tetap melakukannya. In pastinya menggandakan kemarahan penduduk Amerika dan membenarkan Amerika Serikat untuk menningkatkan sokongannya terhadap Britania Raya, yang melewatkan sedikit tempo tindakan pembalasan Amerika atas kekalahan di Pasifik.
[sunting] Kepentingan dalam sejarah

Pertempuran ini, sebagaimana Pertempuran Lexington dan Concord, mempunyai dampak terhadap sejarah. Ia hanya mempunyai sedikit dampak militer akibat kegagalan angkatan laut Jepang untuk menenggelamkan kapal induk Amerika Serikat, tetapi sungguhpun sekiranya kapal induk telah ditenggelamkan tidak akan membantu Jepang dalam jangka masa panjang. Serangan tersebut membuat Amerika Serikat terlibat penuh dan ekonomi pengilangan dan pelayanannya yang besar kepada Perang Dunia II, mendorong pada kekalahan blok Poros sedunia. Saat mendengar bahwa serangan atas Pearl Harbor akhirnya telah melibatkan Amerika Serikat ke dalam peperangan, Perdana Menteri Britania Raya, Winston Churchill, menulis "Dengan emosi dan penuh perasaan yang puas, saya baring ke pembaringan dan tidur dengan tidur orang yang diselamatkan dan bersyukur". (Sir Winston Churchill – The Second World War, jilid 3, halaman 539)". Kemenangan pihak Sekutu dalam pertempuran ini dan kebangkitan Amerika Serikat sebagai kuasa besar dunia telah membentuk politik internasional sejak saat itu.

iwo jima



Peperangan di Iwo Jima adalah peperangan yang terjadi di pulau Iwo Jima antara tentara Amerika dan tentara Jepang. Peperangan itu berlangsung mulai dari tanggal 19 Febuari 1945 hingga 26 Maret 1945. Meskipun kekalahan tentara Jepang telah dapat diprediksi sebelum perang dimulai, namun tentara Jepang tidak ingin begitu saja menyerahkan Iwo Jima kepada Amerika. Hal ini dikarenakan Iwo Jima merupakan salah satu titik strategis bagi negara Jepang. Apabila tentara Amerika berhasil merebut Iwo Jima, maka dapat dipastikan tentara Amerika akan lebih mudah di dalam menyerang daerah Jepang lainnya. Hal ini jugalah yang membuat Amerika gigih untuk merebut pulau ini.

Peperangan itu berakhir dengan kemenangan di tangan tentara Amerika, seperti yang telah diprediksikan sebelumnya. Kekalahan tentara Jepang disebabkan oleh perbedaan teknologi dan keuangan yang mencolok antara negara Jepang dan negara Amerika. Tentara Jepang tidak memiliki teknologi dan peralatan sebaik yang dimiliki oleh tentara Amerika. Selain itu, tentara Jepang juga tidak memiliki tempat untuk mundur sehingga tidak mungkin untuk melakukan serangan balasan kepada tentara Amerika. Pada akhir perang, kematian tentara Jepang mencapai angka 17,000 orang sementara tentara Amerika hanya kurang lebih sepertiga dari jumlah itu, yakni 6,822 orang meskipun jumlah tentara Amerika yang menderita luka – luka adalah 19,217 orang. Secara keseluruhan jumlah korban pada tentara Amerika lebih banyak daripada jumlah korban pada tentara Jepang (meski dengan jumlah korban meninggal yang lebih banyak pada tentara Jepang namun hanya pada peperangan ini sajalah jumlah korban pada tentara Amerika pernah melampau tentara Jepang).

Kematian prajurit Jepang bukan hanya disebabkan oleh prajurit Amerika secara langsung, melainkan juga disebabkan oleh kode etik bushido yang mereka miliki dan adanya propaganda yang mengisukan bahwa prajurit Amerika adalah prajurit yang bengis dan kejam serta suka menyiksa tentara Jepang yang menyerah atau pun tertangkap. Hal itu menyebabkan banyak prajurit Jepang yang memilih untuk melakukan bunuh diri daripada harus menyerahkan diri atau tertangkap prajurit Amerika.

Bushido (武士道), artinya jalan ksatria, adalah kode etik samurai yang berkembang pada masa pemerintahan feudal di Jepang. Kode etik ini diresmikan pada masa pemerintahan Tokugawa. Bushido mengajarkan keberanian untuk membela kerajaan/negara dan kaisar hingga mati. Nilai – nilai yang dipercayai terkandung di balik kode etik ini adalah : kesetiaan, kehormatan, kepatuhan, tanggung jawab, bakti,dan pengorbanan diri.

Peperangan di Iwo Jima ini diabadikan oleh seorang fotografer perang bernama Joe Rosenthal dalam fotonya yang berjudul “Raishing of the U.S. Flag”. Foto tersebut menggambarkan 6 orang prajurit Amerika yang mendirikan bendera Amerika di gunung Suribachi pada tanggal 23 Febuari 1945 Meskipun foto tersebut baru diambil sehari setelahnya dan bukan menggunakan bendera yang pertama sekali dikibarkan oleh tentara Amerika.

Foto tersebut lantas menjadi sebuah foto yang monumental bagi negara Amerika mengenai peperangan di Iwo Jima. Foto tersebut diproduksi oleh berbagai media massa di Amerika. Penduduk Amerika seakan tidak pernah bosan karenanya. Roosevelt, presiden Amerika pada saat itu, melihat hal itu sebagai sebuah ide yang tepat untuk tema tur penggalangan dana yang akan dilakukan (bond tour). Tur tersebut berhasil menggalang dana sebesar 24 miliar dolar (pada tahun 1945) yang merupakan penggalangan dana terbesar dalam sejarah Amerika.

Sebelum peperangan, Jendral Tadamichi Kuribayashi ditugaskan untuk mempertahankan Iwo Jima. Jumlah prajurit Jepang yang dipimpin oleh Jendral Kuribayashi kurang lebih 18,000 orang. Sementara jumlah prajurit yang dikerahkan oleh tentara Amerika adalah 70,000 orang. Jendral Kuribayashi melakukan evakuasi terhadap penduduk yang berada di Iwo Jima, yang berarti bahwa Ia akan mempertahankan Iwo Jima hingga titik darah penghabisan. Jendral Kuribayashi menyadari bahwa Jepang tidak mungkin memenangkan perang tersebut, namun Ia ingin memberikan perlawanan yang berarti terhadap tentara Amerika supaya tentara Amerika menimbang kembali rencana untuk menyerang Jepang.

Peperangan di Iwo Jima dimulai oleh tentara Amerika yang melakukan bombardir pada pulau tersebut. Penyerangan oleh tentara Amerika dilakukan pada pukul 2 dini hari, waktu setempat, tanggal 19 Febuari 1945. Bombardir oleh tentara Amerika dilakukan melalui kapal perang, meriam, roket, dan pesawat tempur. Tentara Jepang bertahan dalam kubu – kubu pertahanan mereka di gunung Suribachi.

Pagi harinya, pada pukul 08:59, tentara Amerika mulai mendarat meskipun masih lebih awal satu menit dari jadwal seharusnya. 30,000 prajurit marinir Amerika telah mendarat di pantai namun mereka tidak mendapatkan serangan apapun dari tentara Jepang. Hal ini disebabkan oleh taktik dari Jendral Jepang Kuribayashi. Jendral Kuribayashi menunggu hingga pantai dipenuhi oleh prajurit Amerika dan peralatan dari tentara Amerika sebelum memulai penyerangan. Pada awalnya tentara Amerika tidak menaruh rasa curiga karena berasumsi bahwa prajurit Jepang di sekitar tempat itu telah berhasil ditewaskan oleh bombardir yang dilakukan oleh tentara Amerika.

Taktik itu berhasil membuat tentara Amerika cukup kebingungan dan kewalahan. Oleh karena posisi bunker tentara Jepang dan posisi menembak yang baik, banyak prajurit Amerika yang berhasil ditewaskan oleh tentara Jepang. Selain karena bunker – bunker tentara Jepang, tentara Amerika juga kewalahan menghadapi serangan tentara Jepang dari gunung Suribachi. Tentara Amerika kesulitan untuk maju karena medan yang tidak bersahabat dan dipenuhi oleh abu vulkanik. Abu vulkanik ini menyebakan tentara Amerika tidak dapat berpijak dengan baik maupun membangun pertahanan untuk melindungi prajurit Amerika dari serangan tembakan musuh. Meskipun begitu, abu vulkanik ini juga membantu tentara Amerika dalam menyerap sebagian tembakan dari artileri (senjata berat) tentara Jepang.

Tentara Amerika cukup kewalahan dalam menghadapi tentara Jepang yang bersembunyi di bunker – bunker bawah tanah.Tentara Amerika menggunakan granat dan penyembur api untuk membersihkan bunker – bunker tentara Jepang. Namun, tentara Amerika tidak menyangka bahwa bunker – bunker bawah tanah tentara Jepang terhubung satu dengan yang lainnya oleh terowongan – terowongan. Hal ini menyebabkan cukup banyak korban pada tentara Amerika karena mereka tidak menyangka bahwa bunker yang telah “dibersihkan” akan kembali diisi oleh prajurit tentara Jepang. Meskipun memakan banyak korban pada pihak tentara Amerika, namun pada akhirnya prajurit tentara Amerika berhasil menduduki dari gunung Suribachi pada sore hari itu.

Pada malam harinya, tentara Amerika mengira bahwa mereka akan menghadapi serangan banzai dari tentara Jepang. Hal ini dikarenakan serangan banzai telah menjadi strategi pertahanan tetap dari tentara Jepang pada perang-perang sebelumnya. Namun ternyata Jendral Kuribayashi melarang untuk dilakukannya serangan banzai. Jendral Kuribayashi menilai bahwa serangan banzai tidak berguna.

Perang semakin ganas. Tentara Amerika menyadari bahwa peluru dan senjata api tidak terlalu berguna dalam menghadapi tentara Jepang. prajurit Amerika mulai menggunakan granat dan penyembur api untuk menghadapi prajurit Jepang. Tentara Amerika memperlengkapi kendaraan tank berukuran sedang mereka dengan penyembur api yang digunakan untuk “membersihkan” bunker – bunker dan terowongan – terowongan tentara Jepang.

Semakin lama tentara Jepang semakin kehabisan air, makanan dan peralatan. Tentara Jepang semakin putus asa. Jendral Kuribayashi yang semula melarang dilakukannya serangan banzai mulai menerapkan taktik tersebut. Serangan banzai itu menyebabkan seringkali prajurit Amerika dan prajurit Jepang harus bertarung dengan tangan kosong pada malam hari. Namun, kekalahan di pihak tentara Jepang tetap tak terelakkan.

Tentara Amerika mempublikasikan rencana untuk menguasai pulau Iwo Jima sebagai pangkalan udara tentara Amerika. Hal ini membuat banyak orang heran dan bertanya apakah tentara Amerika tidak dapat mencari tempat lain sebagai pangkalan udara dengan biaya yang lebih rendah daripada harus menguasai pulau Iwo Jima. Namun, tidak banyak yang mengetahui bahwa pulau Iwo Jima diperlukan untuk pengiriman bom Atom Amerika. Pendaratan pesawat B-29 tentara Amerika pada pulau Iwo Jima memulai strategi pemboman Jepang.

Mitsubishi Zero - Sang legenda dari Pasifik



Kokpit Zero

Boleh dikatakan bahwa Mitsubishi A6M (atau yang sering disebut Zero) ini adalah pesawat tempur yang paling terkenal diantara pesawat-pesawat tempur Jepang era WW II (juga yang paling banyak diproduksi, tercatat telah diproduksi sebanyak 10,449 unit). Mungkin bisa juga dibilang kalau pesawat ini adalah salah satu pesawat terbaik, atau bahkan terbaik, pada masa-masa awal perang dunia II. Sekedar catatan, Zero merupakan carrier-based aircraft (pesawat yang berbasis di Kapal Induk) pertama di dunia yang mampu mengalahkan pesawat-pesawat yang berbasis di darat. Asal muasal nama Zero sendiri berasal dari kode Zero di Angkatan laut Jepang sendiri yaitu Type 0 Fighter (Rei Shiko Sentoki atau disingkat Reisen) .

Zero muncul akibat dari permintaan Angkatan Laut Jepang akan adanya pengganti pesawat Mitsubishi A5M. Syarat yang ditetapkan oleh Angkatan Laut Jepang adalah sebuah pesawat yang mampu terbang dengan kecepatan 310 miles per jam pada ketinggian 13,100 kaki , kemampuan menanjak ke ketinggian 9,800 kaki dalam 3.5 menit, persenjataan berupa 2 kanon 20mm dan 2 senapan mesin 7.7mm. Juga disyaratkan akan adanya komunikasi radio, yang dimana alat ini tidak terdapat pada jenis A5M. Selain syarat diatas, Angkatan Laut juga mensyaratkan agar kemampuan manuver Zero minimal sama dengan kemampuan manuver A5M. Pada mulanya ada 2 perusahaan yang bersaing dalam program ini, yaitu: Mitsubishi dan Nakajima. Namun kemudian Nakajima mundur dari program ini karena merasa tidak sanggup untuk membuat pesawat sesuai spesifikasi yang diminta. Akhirnya, hanya Mitsubishi yang mengerjakan proyek ini yang dimana ditangani oleh kepala perancang Mitsubishi yang bernama Jiro Horikoshi

Prototype pertama selesai pada tanggal 16 Maret 1939 di pabrik Mitsubishi yang berlokasi di Nagoya. Adapun penerbangan perdana pesawat ini dilakukan pada tanggal 1 April 1939 oleh pilot Angkatan Darat Jepang (pada saat itu rata-rata negara di dunia belum memiliki Angkatan Udara yang terpisah, kecuali Inggris dan Jerman) yang bernama Katsuzo Shima. Pesawat ini kemudian diterima oleh Angkatan Laut Jepang pada tanggal 14 September 1939. Kemudian pesawat ini diberi kode A6M1. Namun ternyata, varian A6M1 ini hanya mampu terbang dengan kecepatan maximum 305 miles per jam pada ketinggian 12,470 kaki. Karena hal ini, maka Angkatan Laut meminta dibuatkan varian baru. Maka muncullah varian A6M2 yang kali ini menggunakan mesin buatan Nakajima berkode NK1C Sakae 12. Dengan mesin baru ini, maka Zero memiliki kemampuan diatas persyaratan yang telah ditetapkan.

Pertempuran pertama yang dialami oleh Zero adalah di China. Superioritas Zero dalam menghadapi pesawat-pesawat yang dimiliki Cina (kombinasi pesawat2 AS dan Russia) terlihat jelas dengan jatuhnya 99 pesawat Cina berbanding 2 pesawat zero (itupun karena ditembak artileri anti serangan udara). Laporan pilot-pilot Amerika yang menjadi sukarelawan di China tentang kemampuan Zero tidak ditanggapi oleh Angkatan Bersenjata Amerika. Sampai setelah Sekutu resmi mengumumkan perang terhadap Jepang, kemampuan pesawat-pesawat mereka macam: Bell P-39 Airacobra, Curtiss P-40, dan Grumman F4F Wildcat bukanlah tandingan bagi Zero. Jepang benar-benar menguasai medan perang udara di pasifik saat itu karena Zero dengan mudahnya mampu menghancurkan pesawat-pesawat tersebut meskipun tenaga mesin Zero dibawah tenaga pesawat-pesawat tersebut. Hal ini karena bobot Zero yang jauh lebih ringan dibanding pesawat-pesawat tersebut. Ditambah lagi daya jelajah Zero yang jauh melebihi pesawat-pesawat itu, makin membuat pilot-pilot Jepang leluasa mengalahkan pilot-pilot Sekutu. Bahkan Saburo Sakai dalam bukunya, Samurai, mengatakan bahwa seringkali pesawat-pesawat Zero tidak dilengkapi dengan radio dengan tujuan untuk memperingan bobot pesawat. Untuk menempuh jarak yang jauh, pilot-pilot Zero seringkali mengeset putaran mesin pesawat pada kisaran 1,500 - 2,000 RPM jika dirasa tidak ada musuh yang dapat mengancam dengan tujuan menghemat bahan bakar. Dengan pesawat lain, mungkin mesin sudah akan mati namun tidak dengan Zero. Ironisnya, untuk menyangkal kehebatan Zero, pihak Sekutu seringkali mengklaim bahwa jumlah pesawat Zero jauh diatas jumlah pesawat mereka. Padahal menurut Saburo Sakai, hal ini tidaklah benar. Ia berkata bahwa skadron udaranya yang berpangkalan di Kalimantan untuk menyerbu Jawa hanya berkekuatan 18 Zero dimana para pilot harus bergantian memakainya.

Namun sayangnya, Mitsubishi tidak cepat dalam mengeluarkan generasi penerus dari Zero. Memang benar terdapat varian-varian baru. Namun pada intinya varian itu belum memperbaiki kelemahan yang terdapat dalam Zero. Zero memang memiliki kemampuan manuver yang hebat dalam kecepatan rendah, namun pesawat ini sulit bermanuver dalam kecepatan tinggi. Apalagi kemudian Amerika juga meluncurkan varian baru dari F4F Wildcat yang lebih tangguh dibanding Zero sehingga membuat pilot-pilot sekutu mulai mampu mengalahkan pilot-pilot Jepang. Namun, hal yang benar-benar menandai awal kegelapan Zero adalah dengan ditemukannya pesawat Zero yang jatuh oleh pasukan Amerika di kepulauan Pasifik. Pesawat ini dibawa ke Amerika dan mampu diperbaiki untuk kemudian diteliti. Dari sini kemudian diketahui kelemahan-kelemahan Zero. Apalagi kemudian juga diketahui bahwa tangki bahan bakar Zero mudah terbakar, dan ruang kokpit pilot tidak dilindungi oleh kaca anti peluru serta tidak memiliki alat pemadam kebakaran. Dari sini kemudian pilot-pilot sekutu menemukan cara untuk mengalahkan pilot-pilot Jepang, atau setidaknya mengurangi kekalahan di pihak mereka. Nasib Zero benar-benar semakin hancur setelah diluncurkannya pesawat Grumman F6 Hellcat. Pesawat ini seolah-olah memiliki segala kemampuan yang tidak dimiliki oleh Zero. Bisa dikatakan Zero kalah dalam segala hal, membuat jatuhnya banyak korban di pihak Jepang. Bahkan salah satu pilot legendaris Jepang yaitu Toshio Ota pun menjadi korban pilot-pilot Hellcat.

Terlepas dari semua hal diatas, Jepang tetap tidak segera menelurkan pengganti Zero. Memang ada varian terbaru A6M5, tapi pada intinya tidak terlalu banyak perubahan yang dilakukan kecuali mengganti mesin lama dengan mesin baru yang lebih bertenaga dan sebuah kanon tambahan yang dirancang untuk menghadapi pembom B-29. Meskipun demikian, A6M5 adalah varian Zero yang paling banyak diproduksi. Varian ini pulalah yang digunakan untuk melaksanakan misi Kamikaze dengan cara mengganti tanki cadangan dengan bom seberat 550 pounds.

Jepang memang kemudian menelurkan pesawat-pesawat baru, diantaranya: Mitsubishi J2M Raiden dan Kawanishi N1K-J Shiden. Pesawat-pesawat ini memang lebih tangguh dibanding Zero dalam hal kecepatan maksimum, kecepatan menanjak, serta memiliki pelindung tangki bahan bakar serta kokpit anti peluru. Namun kelemahannya adalah dalam hal manuver, dimana pesawat ini sulit dikendalikan dibandingkan Zero. Hal ini disebabkan karena bobot mesin yang lebih berat, material pesawat yang lebih tebal, serta persenjataan yang lebih lengkap. Selain itu, mesin yang digunakan kedua pesawat ini terkesan dibuat buru-buru, sehingga kerap kali bermasalah dan terpaksa pesawat harus ditarik kembali ke pabrik untuk diadakan modifikasi. Akibatnya, produksi menjadi tersendat-sendat yang pada akhirnya membuat Jepang mau tidak mau harus mengandalkan Zero yang lebih mudah dan murah untuk diproduksi serta telah teruji kemampuannya.

Sungguh sayang memang pesawat sehebat ini tidak sempat memiliki pengganti. Prototype pengganti Zero, yaitu A7M Reppu baru dirancang pada saat-saat terakhir kekalahan Jepang. Reppu sebenarnya disebut-sebut memiliki kemampuan sehebat Raiden dan Shiden dengan kemampuan manuver sehebat Zero. Namun dengan kekalahan Jepang, maka Reppu tidak sempat diproduksi massal.

Masaharu Homma - Sang Penakluk Filipina





Masaharu Homma (本 间 雅晴, Honma Masaharu?, 27 November 1887 - 3 April 1946) adalah seorang jenderal dalam Angkatan Darat Kekaisaran Jepang. Dia adalah aktor penting dalam invasi dan pendudukan Filipina selama Perang Dunia II. Homma, yang adalah seorang pelukis amatir dan dramawan, juga dikenal sebagai seorang Jendral yang Puitis.

Homma lahir di Pulau Sado, dari Prefektur Niigata. Dia lulus dengan peringkat 14 dari Akademi Angkatan Darat Kekaisaran Jepang pada tahun 1907, dan dari peringkat ke 27 dari Sekolah Staf Angkatan Darat pada tahun 1915.

Homma telah sangat dihormati, dan beberapa pemahaman, Barat, setelah menghabiskan delapan tahun sebagai atase militer di Britania Raya, termasuk dalam pertempuran di Perancis pada tahun 1918 dengan Pasukan Ekspedisi Inggris.

Dari 1930-1932, Homma kembali dikirim sebagai atase militer untuk Britania Raya, di mana kemahiran dalam bahasa Inggris itu berguna. Dia juga ditugaskan untuk menjadi bagian dari delegasi Jepang ke Konferensi Perlucutan Senjata Jenewa pada tahun 1932 dan disajikan dengan Bagian Pers Departemen Angkatan Darat 1932-1933. Dia diberi perintah lapangan lagi, sebagai komandan Resimen Infantri IJA 1 1.933-1.935, dan dipromosikan untuk memimpin Brigade Infanteri 32 IJA 1.935-1.936.

Pada tahun 1937, Homma diangkat 'aide-de-camp' untuk Pangeran Chichibu, seorang saudara Kaisar Shōwa. Dengan dia, ia mengunjungi diplomatik di Eropa yang berakhir di Jerman. Di sana ia menghadiri rapat umum Nuremberg dan bertemu dengan Adolf Hitler, pangeran mencoba untuk meningkatkan hubungan, berikut Pakta Anti-Komintern tahun 1936.

Dengan dimulainya Perang Sino-Jepang Kedua, Homma diangkat komandan Divisi IJA 27 di Cina 1.938-1.940 dan diarahkan blokade dari konsesi asing di Tientsin, di mana dia memimpin perundingan dengan Inggris. Setelah jatuhnya Nanking, ia menyatakan secara terbuka bahwa "kecuali perdamaian yang dicapai akan segera" bencana. Homma telah dihapus dari posisinya di garis depan, dan ditugaskan kembali menjadi panglima Angkatan Darat Taiwan Kabupaten 1.940-1.941. Dia dipromosikan menjadi letnan jenderal pada bulan Juli 1938.

Dengan dimulainya Perang Pasifik, Homma bernama komandan Angkatan Darat IJA-14 43.110 orang dan bertugas dengan invasi dari Filipina. Ia memerintahkan pasukannya untuk memperlakukan Filipina bukan sebagai musuh tapi sebagai teman, dan hormati adat istiadat dan agama mereka. Dalam satu contoh, pada pendekatan ke Manila, Homma berhenti kolom dan memerintahkan orang untuk membersihkan dan mengencangkan formasi, mengetahui bahwa tentara terawat lebih mungkin untuk menjarah dan perkosaan.

Pendekatan liberal terhadap warga sipil Filipina membuatnya mendapatkan permusuhan atasannya, Jenderal Count Terauchi, panglima Angkatan Darat Selatan, yang mengirim laporan buruk tentang Homma ke Tokyo dari markas besarnya di Saigon. Ada juga tumbuh dalam perintah subversi Homma oleh sekelompok kecil insubordinates, di bawah pengaruh Kolonel Tsuji Masanobu. Dalam nama Homma, mereka mengirim perintah rahasia terhadap kebijakan, termasuk memerintahkan pelaksanaan Filipina Hakim Agung Jose Abad Santos dan pelaksanaan percobaan mantan Ketua DPR Manuel Roxas, yang Homma tahu tentang waktu untuk berhenti.

Homma gagal memberikan kepercayaan kepada kemungkinan bahwa mundur ke Semenanjung Bataan oleh pasukan Filipina-Amerika mungkin berhasil mengacaukan jadwal Jepang. Pada saat ia menyadari kesalahannya, divisi infanteri yang terbaik telah digantikan oleh sebuah brigade cadangan kurang terlatih, sangat melemahkan kekuatan serangan itu. Daripada sampah buahnya di serangan frontal marah, ia berusaha mengungguli tentara Amerika. Hal ini menyebabkan kritik dari atasan yang percaya bahwa ia telah "tercemar" oleh ide-ide Barat tentang pelestarian kehidupan anak buahnya.

Khawatir tentang serangan terhenti di Luzon, Kaisar Shōwa menekan Kepala Staf Angkatan Darat Hajime Sugiyama dua kali pada Januari 1942 untuk meningkatkan kekuatan pasukan dan memulai kekalahan dengan cepat di Bataan. Setelah perintah ini, Sugiyama menekan Homma untuk memperbarui serangannya. Pertempuran yang dihasilkan Bataan dimulai pada bulan Januari 1942 adalah salah satu yang paling intens dalam kampanye. Namun, hubungan memburuk antara Homma dan Sugiyama menyebabkan penghapusan Homma dari perintah lama setelah jatuhnya Corregidor, dan ia kemudian komandan Angkatan Darat ke-14 di nama saja.

Markas Umum Kekaisaran Homma dianggap tidak cukup agresif dalam perang (yang mengakibatkan biaya tinggi dan penundaan yang lama dalam mengamankan Amerika dan Filipina menyerah pasukan '), dan terlalu toleran dengan orang Filipino yang damai, dan ia kemudian dipaksa untuk pensiun, pada bulan Agustus 1943. Homma pensiun dari militer dan semi-tinggal di pengasingan di Jepang sampai akhir perang.

Setelah Jepang menyerah, pihak berwenang pendudukan Amerika ditangkap Homma, dan ia diekstradisi ke Filipina pada urutan yang jelas dari Jenderal Douglas MacArthur sehingga ia bisa diadili oleh pengadilan militer Amerika daripada Sekutu Internasional Kejahatan Perang Komisi bertugas dengan menuntut Jepang waktu perang-pemimpin atas kejahatan perang dihubungkan dengan memulai perang.

Sejarawan Philip Piccigallo mengatakan bahwa Homma telah divonis tindakan anak buahnya selama perjalanan daripada memiliki tangan langsung dalam tindakan sendiri.

Tidak jelas apakah Homma memerintahkan kekejaman yang terjadi selama Bataan Death March, tetapi jelas bahwa ia kurangnya keahlian administrasi dan ketidakmampuan untuk memadai mendelegasikan wewenang dan mengontrol anak buahnya menyebabkan kekejaman. Setelah pasukan Amerika-Filipina menyerahkan Semenanjung Bataan, Homma berbalik logistik penanganan 25.000 narapidana diperkirakan Mayor Jenderal Yoshitake Kawane. Homma secara terbuka menyatakan bahwa tawanan perang akan diperlakukan dengan adil. Sebuah rencana disusun untuk transportasi dan berbaris para tahanan ke Camp O'Donnell, yang Homma disetujui. Namun, rencana itu sangat cacat, sebagai tawanan perang Amerika dan Filipina adalah kelaparan, lemah dengan malaria, dan nomor bukan 25.000 tapi 76.000 orang-jauh lebih banyak daripada rencana Jepang telah diantisipasi. Selain itu, pikiran Jepang bahwa penyerahan itu akan terjadi sekitar tiga minggu kemudian, titik di mana pasokan akan tiba. Dalam pembelaannya di pengadilan, Homma juga mengklaim bahwa ia begitu sibuk dengan rencana serangan Corregidor bahwa ia lupa tentang perlakuan para tahanan ', percaya bahwa petugas kepolisian yang benar menangani masalah ini. Dia menyatakan bahwa dia tidak belajar dari kekejaman sampai setelah perang.

Homma telah divonis oleh pengadilan militer AS atas kejahatan perang di Filipina, termasuk Bataan Death Maret, dan kekejaman di O'Donnell dan Cabanatuan yang diikuti. Panglima Homma's nasihat, John H. Skeen Jr, menyatakan bahwa menurut pendapatnya itu sidang "sangat tidak teratur, dilakukan dalam suasana yang tidak diragukan lagi seperti apa hasil akhir akan." Associate Hakim Frank Murphy dari Mahkamah Agung AS memprotes putusan itu, menyatakan: "Apakah kita melakukan seperti pengadilan karena hal ini dalam semangat mulia dan suasana Konstitusi kita atau kita berpura-pura meninggalkan semua ke pengadilan, biarkan usia menyelinap pergi dan turun ke tingkat pembersihan darah dendam. "

istri Homma's mengimbau Jenderal MacArthur untuk menyelamatkan nyawa-Nya; permohonan itu ditolak, meskipun menurut William Manchester di Amerika Kaisar, ia memerintahkan Homma ditembak, daripada dikirim ke tiang gantungan, yang kedua dianggap sebagai aib yang lebih besar di antara orang-orang militer. Homma dieksekusi oleh regu tembak oleh Filipina dan pasukan Amerika pada 3 April 1946 di luar Manila.

Dalam Film

Sebuah proyek tentang percobaan Masaharu Homma adalah pengembangan. Berjudul Beast of Bataan, proyek didasarkan pada buku A Trial Jenderal oleh Eric Lawrence Taylor. Beast of Bataan ditulis oleh Chris Carlson dan Mark Jean dan diproduksi oleh Jonathan Sanger dan Sarah Black. Carlson dan Jen pernah bekerja pada sebuah film tv. Fred Schepisi terpasang untuk mengarahkan film, yang dijadwalkan untuk mulai produksi pada bulan Februari 2008. Aktor Koji Yakusho terpasang untuk menggambarkan Masaharu Homma. Aktor Hayden Christensen (yang juga produser) terpasang untuk menggambarkan pengacara muda yang membela Homma, yang diadili karena kejahatan perang seperti yang dituduhkan oleh Jenderal Douglas MacArthur. Aktor Willem Dafoe dan William Hurt dalam negosiasi untuk bergabung dengan proyek ini.

tsushima


Pertempuran Tsushima (bahasa Rusia: Цусимское сражение, Tsusimskoye srazheniye) atau Pertempuran Selat Tsushima adalah pertempuran laut terakhir dan paling menent
ukan sepanjang Perang Jepang-Rusia (1904–1905). Pertempuran terjadi di Selat Tsushima pada 27-28 Mei 1905 (14-15 Mei menurut kalender Julian yang waktu itu digunakan di Rusia) dan merupakan pertempuran laut terbesar di era kapal tempur Pra-Dreadnought. Pertempuran Tsushima dikenal di Jepang sebagai Nihonkai kaisen (日本海海戦?, Pertempuran Laut di Laut Jepang).

Kapal-kapal uap dari Armada Gabungan Kekaisaran Jepang di bawah komando Laksamana Togo Heihachiro menghancurkan dua pertiga Armada Baltik Kekaisaran Rusia di bawah komando Laksamana Zinovy Rozhestvensky. Sejarawan Edmund Morris dalam buku Theodore Rex menyebut Pertempuran Tsushima sebagai pertempuran terbesar setelah Pertempuran Trafalgar. Kekalahan Rusia membuka jalan bagi Perjanjian Portsmouth yang mengakhiri Perang Rusia-Jepang 1904-1905.

Armada Baltik Rusia yang dikirim dari Eropa bertempur melawan Armada Gabungan Jepang di perairan Selat Tsushima antara Semenanjung Korea dan Jepang. Sebelumnya, 10 Agustus 1904, Armada Pasifik Rusia sudah berantakan dalam Pertempuran Laut Kuning dikalahkan armada Jepang. Armada Baltik berlayar melewati Laut Utara, dan menyebabkan insiden diplomatik di Dogger Bank (lepas pantai Inggris) akibat menyerang armada nelayan Britania. Pelayaran diteruskan melalui Afrika dan berlabuh di Indochina. Perjalanan begitu panjang dan meletihkan, dan akibatnya moral awak kapal mulai anjlok. Armada Baltik mulanya diperintahkan untuk membuka blokade Jepang terhadap Lüshunkou, tapi jauh sebelum Armada Baltik tiba, wilayah tersebut sudah jatuh ke tangan Jepang. Armada Baltik sedang berlayar ke pelabuhan Rusia di Vladivostok melewati wilayah perairan Selat Tsushima ketika ditemukan kapal penjelajah Jepang.

Armada Baltik mempunyai tiga rute yang bisa dilewati untuk sampai di Vladivostok: Selat La Pérouse, Selat Tsugaru, dan Selat Tsushima. Laksamana Rozhestvensky memilih Selat Tsushima yang memisahkan Kyushu dan Semenanjung Korea. Selat Tsushima merupakan rute terdekat menuju Vladivostok. Dua rute lainnya adalah jalan memutar melewati Samudra Pasifik. Laksamana Togo yang berpangkalan di Busan, Semenanjung Korea sudah memperkirakan Selat Tsushima bakal dilewati armada Rusia.

Dua kapal rumah sakit yang mengikuti armada Rusia terlihat kapal penjelajah Jepang. Armada Rusia berlayar dari selatan-barat daya menuju utara-timur laut; Armada Jepang dari datang dari barat menuju timur laut. Walaupun berisiko kehilangan sebagian dari armadanya, Laksamana Togo memerintahkan kapal-kapal perangnya untuk berbalik arah satu per satu agar bisa berhadapan dengan armada Rusia. Kapal-kapal Jepang berbalik arah dengan selamat, dan kedua armada saling berhadapan terpisah jarak 6.200 meter. Era pertempuran laut modern dimulai ketika kedua belah armada mulai saling melepaskan tembakan meriam.

Sebelum Pertempuran Tsushima, kapal-kapal dalam pertempuran laut melepaskan tembakan meriam pada jarak yang lebih dekat. Laksamana Togo unggul karena armada Rusia tidak bersiap menghadapi serangan. Sejak perang dimulai, awak kapal perang Jepang sudah terus-menerus berlatih menembakkan meriam dengan peluru sub-kaliber. Armada Laksamana Togo memiliki penembak meriam yang lebih unggul dan lebih sering mengenai sasaran. Selain itu, kualitas amunisi Jepang waktu itu lebih baik dibandingkan amunisi Rusia. Tembakan meriam kapal-kapal Jepang juga lebih akurat karena memiliki lebih banyak instrumen pengukur jarak dibandingkan kapal Rusia.

Armada Baltik waktu itu sedang tidak dalam keadaan siap tempur. Selain 4 kapal perang terbaru kelas Borodino, Armada Baltik terdiri dari kapal model lama dan tidak terpelihara dengan baik. Pelayaran panjang menyebabkan bagian bawah lambung kapal kotor karena kurangnya waktu pemeliharaan. Akibatnya, kecepatan kapal Rusia menjadi berkurang. Kapal-kapal Laksamana Togo bisa memiliki kecepatan maksimum 16 knot (30 km/jam), sedangkan kapal-kapal Laksamana Rozhestvensky hanya memiliki kecepatan maksimum 9 knot (17 km/jam). Laksamana Togo memanfaatkan keunggulan manuver kapal-kapalnya, dan sempat melakukan taktik pertempuran laut Crossing the T sebanyak 2 kali.

Laksamana Rozhestvensky tewas seketika akibat pecahan logam di kepala. Dalam sehari pada 27 Mei 1905, armada Rusia kehilangan kapal tempur Knyaz' Suvorov, Oslyabya, Emperor Alexander III, dan Borodino. Kapal-kapal Jepang hanya mengalami kerusakan ringan, terutama Kapal tempur Jepang Mikasa. Menjelang malam, Laksamana Muda Nebogatov mengambil alih komando armada Rusia.

Di malam hari, kapal torpedo dan kapal perusak Jepang mulai memburu kapal-kapal armada Rusia yang berpencar dalam kelompok-kelompok kecil dan berusaha malarikan diri ke utara. Kapal tempur Navarin yang memang sudah tua, tenggelam. Kapal tempur Sisoy Veliki dan dua kapal penjelajah tua rusak berat: Admiral Nakhimov dan Vladimir Monomakh hingga harus ditenggelamkan di pagi harinya.

Keempat kapal perang lain di bawah komando Laksamana Muda Nebogatov dipaksa menyerah pada hari berikutnya. Dari keempat kapal tersebut hanya terdapat satu kapal perang modern, kapal tempur Orel, sedangkan selebihnya merupakan kapal tempur tua Emperor Nikolay I, dan dua kapal perairan Apraxin dan Admiral Senyavin. Keempat kapal tersebut tidak akan mampu bertahan atas serangan armada Jepang. Hingga malam 28 Mei, hanya tinggal satu kapal Rusia yang dikejar armada Jepang. Kapal perairan Admiral Ushakov menolak untuk menyerah dan ditenggelamkan kapal penjelajah Jepang. Walaupun usianya sudah tua, kapal penjelajah Dmitri Donskoy berjuang melawan 6 kapal penjelajah Jepang dan bertahan sampai hari berikutnya, walaupun akhirnya rusak berat dan harus ditenggelamkan. Tiga kapal penjelajah Rusia, Aurora, Zhemtchug, dan Oleg berhasil lolos ke pangkalan AL Amerika Serikat di Manila dan ditahan. Di pihak Rusia, hanya kapal layar cepat Almaz (digolongkan sebagai kapal penjelajah kelas 2) dan 2 kapal perusak yang berhasil sampai di Vladivostok.

Rusia kehilangan hampir seluruh kapal Armada Baltik dalam pertempuran di Selat Tsushima. Pihak Jepang hanya kehilangan 3 kapal torpedo (Nomor 34, 35, dan 69). Peristiwa ini meruntuhkan prestise Rusia di dunia internasional, sekaligus pukulan besar bagi Dinasti Romanov.

bushido


Bushido 武 = Bu yang artinya Beladiri, 士 = Shi yang artinya Samurai atau orang dan 道 = Do yang artinya jalan atau cara yang secara harfiah dapat diartikan menjadi tatacara berperilaku kesatria adalah sebuah kode etik kepahlawanan golongan Samurai dalam tatanan feodalisme Jepang. Samurai sendiri adalah sebuah strata sosial penting dalam tatanan masyarakat feodalisme Jepang.

Bushido adalah etika moral bagi kaum samurai. Berasal dari zaman Kamakura (1185-1333), terus berkembang mencapai zaman Edo (1603-1867), bushido menekankan kesetiaan, keadilan, rasa malu, tata-krama, kemurnian, kesederhanaan, semangat berperang, kehormatan, dll. Aspek spiritual sangat dominan dalam falsafah bushido. Meski memang menekankan “kemenangan terhadap pihak lawan”, hal itu tidaklah berarti menang dengan kekuatan fisik. Dalam semangat bushido, seorang samurai diharapkan menjalani pelatihan spiritual guna menaklukkan dirinya sendiri, karena dengan menaklukkan diri sendirilah orang baru dapat menaklukkan orang lain. Kekuatan timbul dari kemenangan dalam disiplin diri. Justru kekuatan yang diperoleh dengan cara inilah yang dapat menaklukkan sekaligus mengundang rasa hormat pihak-pihak lain, sebagai kemantapan spiritual. Perilaku yang halus dianggap merupakan aspek penting dalam mengungkapkan kekuatan spiritual.

Bushido mengajarkan tentang kesetiaan, etika, sopan santun, tata krama, disiplin, kerelaan berkorban, kerja keras, kebersihan, hemat, kesabaran, ketajaman berpikir, kesederhaanan, kesehatan jasmani dan rohani. (Surajaya dalam Beasley, 2003: xx)
Nilai lain yang didalami dalam dalam ajaran Bushido adalah tentang bagaimana kita bersikap total, total dalam mengerjakan sesuatu, total dalam mengabdi, dalam kesetiaan, dalam segala hal menjalani kehidupan kita. Merasakan kehidupan dalam tiap nafas berarti kita benar-benar HIDUP.

Suku Ainu, Ras “Bekas” Pribumi Jepang



Penasaran setelah mendengar sedikit tentang suku Ainu sebuah suku atau Eenis manusia yang tersebar di wilayah utara Jepang. Banyak orang yang salah intepretasi bahwa suku Ainu adalah Ras Jepang pada umumnya padahal suku ini adalah sebuah Ras tersendiri yang memang menempati wilayah utara Jepang yang mempunyai budaya dan adat tersendiri. Suku Ainu adalah sebuah kelompok etnis pribumi jepang yang menetap di Pulau Hokkaido (pulau besar Jepang yang terletak di wilayah Utara), Kepulauan Kuril (dekat dengan Russia) dan sebagian besar Sakhalin (sebuah pulau di utara Jepang yang termasuk wilayah Russia).

Ainu artinya adalah Manusia dalam bahasa Ainu sendiri yang diyakini berasal dari bentuk leluhur kata Ainu Sakhalin modern enciw atau enju, yang juga berarti “manusia”. Asal-usul suku Ainu belum sepenuhnya diketahui. Mereka seringkali dianggap Jomon Jin atau penduduk Jepang yang berasal dari era Jomon . Di lain pihak ada yang menyebutkan bahwa mereka adalah migran dari ras mongoloid yang berasimilasi pada wilayah jepang yang akhirnya terdesak ke utara ketika Etnis Jepang atau Ras Yamato (Anak-Anak Matahari) memperluas wilayah mereka dengan peperangan yang menyebabkan kekalahan di Pihak Ainu. Penelitian DNA mutakhir mengemukakan bahwa suku Ainu adalah keturunan dari suku Jomon kuno di Jepang. Suku Ainu yang tinggal di tempat ini seratus ribu tahun sebelum Anak-anak Matahari datang,  dikisahkan dalam salah satu dari Yukar Upopo (legenda Ainu) mereka.
Pada era Meiji suku Ainu direformasi, dipaksa oleh pemerintah Jepang untuk berasimiliasi dengan orang jepang  (suku Yamato). dan pada akhirnya tidak boleh menggelar kebudayaan dan adat mereka termasuk berbahasa Ainu. Pemerintah Jepang kala itu menyatakan bahwa suku Ainu adalah “bekas pribumi” yang tujuannya menghilangkan jejak mereka dan tidak mengakui adanya suku Ainu di Jepang. Dalam periode ini menyebabkan bahwa orang tua dari anak-anak Ainu merahasiakan identitas Ainu mereka pada anak-anak mereka agar anak-anak mereka tidak mendapatkan diskriminasi dalam kehidupan sosial.Hingga pada  6 Juni 2008 parlemen Jepang mengesahkan resolusi yang mengakui bahwa suku Ainu adalah suku pribumi dengan bahasa, kepercayaan, dan kebudayaan yang berbeda sekaligus membatalkan peraturan yang pernah dibuat. hal ini menyebabkan suku Ainu yang sudah akan hilang garis keturunanya mulai terlihat kembali. bahkan untuk mengembalikan sejarah mereka agar banyak yang mengetahui dibangunlah Museum Khusus yang berisi serba-serbi suku Ainu.
Ciri fisik dari etnis Ainu sedikit lebih pendek dari Bangsa Jepang umumnya (Ras Yamato), tubuh  mereka gempal kuat dengan proporsional, tulang pipi tinggi dengan hidung pendek, wajah lebar dan rambut lebat berombak serta memiliki mata coklat gelap. karena dalam adat, Ainu pria tidak mencukur kumis dan jengggot sampai periode tertentu maka ciri fisik pria disana memiliki wajah dengan kumis dan jenggot lebat. pria dan wanita Ainu suka memakai Anting dan kalung manik-manik. Rumah mereka terbuat dari jerami dengan seikit mebel sederhana.

Kepercayaan Ainu tidak tercantum secara detail dalam literatur-literatur resmi,  hanya dari lisan terungkap bagaimana mereka menjalankan kehidupan religi. mereka mempercayai bahwa Bumi para manusia ini mengambang dan berbeda dengan tanah para dewa. karena tidak ada Imam khusus dalam menjalankan kehidupan religi, maka kepala desalah yang memimpin upacara keagamaan apapun. Mereka tidak mengenal sejenis kuli untuk upacara dan beribadah, tetapi tetap mempercayai konsep surga dan neraka ,konsep dewa serta keabadian kehidupan roh mereka setelah kematian. mereka berdoa sebelum makan sebagai bentuk rasa syukur, berdoa kepada dewa api ketika sakit.

sejarah jepang

Jepang dahulu
seperti peradaban pada umumnya yang memiliki pegeseran bentang waktu, Jepang juga memiliki masa bentang sejarah(seperti juga Indonesia). Sejarah peradaban bangsa Jepang secara garis besar dibagi pada :
1. Zaman Paleolitik Jepang (nihon no kyū sekki jidai) adalah zaman yang dimulai ketika manusia mulai bertempat tinggal di kepulauan Jepang mungkin sekitar 30.000 tahun lalu atau 100.000 tahun lalu. Berdasarkan bukti yang berupa alat dari batu, dan diakhiri dengan dimulainya zaman Jomon di akhir zaman Pleistosen. Pada periode terdingin zaman Es ketika permukaan laut menjadi 100-120 meter lebih rendah, kepulauan Jepang mungkin beberapa kali pernah menjadi satu dengan daratan Asia. Kedalaman laut Selat Korea yang memisahkan Jepang dan Korea dan Selat Tsugaru yang memisahkan pulau Honshu dan Hokkaido adalah sekitar 140 meter, sehingga pendapat kepulauan Jepang pernah menjadi satu dengan daratan Asia masih mengundang kontroversi.
2. Zaman Jōmon (jōmon jidai) adalah sebutan zaman prasejarah kepulauan Jepang yang dimulai dari akhir zaman Pleistosen hingga zaman Holosen, bersamaan dengan zaman batu pertengahan atau zaman Batu Baru yang ditandai dengan mulai digunakannya barang-barang tembikar. Kegiatan manusia pada zaman Jōmon dalam mencari makanan bergantung pada tempat tinggalnya. Manusia yang tinggal di daerah yang diberkahi kekayaan sumber alam mencari makan sebagai pemburu dan pengumpul jenis tanaman yang bisa dimakan. Manusia zaman Jōmon mulai mengenal kebudayaan tembikar yang bersifat artistik. Ada kecenderungan kebudayaan Jōmon lebih berkembang di Jepang bagian timur berdasarkan jumlah situs penggalian dan beragam jenis barang tembikar yang berhasil ditemukan.
3. Zaman Yayoi (yayoi jidai) adalah salah satu zaman dalam pembagian periode sejarah Jepang yang mengacu pada Jepang (dengan perkecualian Hokkaido) di abad ke-8 sebelum Masehi hingga abad ke-3 Masehi. Ciri khas pada barang peninggalan berupa tembikar gaya zaman Yayoi dan penguasaan teknik penanaman padi di sawah. Barang-barang peninggalan dari zaman ini pertama kali ditemukan di situs penggalian tumpukan kulit kerang di Yayoi-cho (sekarang distrik Bunkyō di Tokyo) sehingga dinamakan zaman Yayoi.
Kebudayaan zaman Yayoi berkembang dari pulau Kyushu sampai sebelah timur pulau Honshu. Sejalan dengan kemajuan dalam bidang pertanian dikenal perbedaan kelas dan perbedaan kaya miskin yang melahirkan pengelompokkan wilayah yang bisa disebut sebagai bentuk awal negara yang dikenal dengan sebutan Kuni (negara-negara kecil).Perebutan air dan tanah untuk memperluas penanaman padi di sawah menumbuhkan permukiman penduduk, wilayah terbentuk sebagai hasil perang antar desa, usaha perluasan wilayah dan penguasaan daerah menimbulkan perang antar negara-negara kecil yang meluas di seluruh kepulauan Jepang. Pada waktu itu berhasil terbentuk negara-negara kecil berdasarkan daerah seperti Kyushu bagian utara , Kibi, San-in, Kinki, Tōkai, dan Kanto. Pertempuran untuk mencari sekutu dan menyatukan wilayah kekuasaan yang terjadi berulang-ulang kali merupakan proses untuk membentuk negara Jepang zaman kuno.

sumo

Berkas:Sumo at the great amphitheatre at Veddo-J. M. W.  Silver.jpg

Sama halnya seperti berbagai jenis olahraga gulat yang ada di seluruh dunia, sumo sudah dikenal di Jepang sejak zaman prasejarah. Pada literatur klasik Jepang abad ke-8 Masehi, bentuk awal sumo dikenal dengan sebutan Sumai. Sumo dalam bentuk yang dikenal sekarang ini mungkin berbeda dengan “sumo” di zaman dulu. Pegulat sering bertarung sampai mati karena jumlah peraturan yang ada masih sedikit. Penguasa Jepang di abad ke-16 yang bernama Oda Nobunaga sering menyelenggarakan turnamen sumo. Bentuk ring sumo seperti yang dikenal sekarang ini berasal dari zaman Oda Nobunaga. Dibandingkan dengan mawashi pada zaman sekarang yang dibuat dari kain bagus yang kaku, pegulat sumo di masa Oda Nobunaga masih memakai penutup tubuh bagian bawah dari kain kasar yang longgar. Di zaman Edo, pegulat sumo bertanding dengan mengenakan mawashi bermotif indah dan gagah yang disebut kesho mawashi. Di zaman sekarang kesho mawashi hanya dikenakan pegulat sumo pada saat berparade di atas dohyō di awal pembukaan turnamen. Sumo sering dikaitkan dengan ritual dalam agama Shinto. Sampai sekarang ini, di beberapa kuil Shinto masih diselenggarakan pertarungan antara pegulat sumo dengan Kami.

Pemenang pertandingan ditentukan berdasarkan dua peraturan sederhana:
Pegulat yang lebih dulu menyentuh tanah dengan bagian badan selain telapak kaki adalah pegulat yang kalah.
Pegulat yang lebih dulu menginjak tanah di luar lingkaran adalah pegulat yang kalah.
Pada kesempatan yang jarang terjadi, pegulat yang kebetulan menyentuh tanah lebih dulu ada kemungkinkan dimenangkan oleh wasit dengan syarat kedua pegulat menyentuh tanah pada sekitar saat yang bersamaan dan pegulat yang baru menyentuh tanah kemudian dianggap tidak ada harapan untuk memenangkan pertandingan dari pegulat lawan yang lebih kuat. Pegulat yang kalah dalam kesempatan ini disebut shinitai (orang mati).
Selain itu, ada beberapa peraturan lagi yang bisa dipakai untuk menentukan pemenang. Pegulat yang menggunakan teknik yang tidak sah (kinjite) secara otomatis dinyatakan kalah. Pegulat dengan mawashi (sabuk yang juga berfungsi sebagai celana) yang lepas sewaktu bertanding juga dinyatakan kalah. Pegulat yang tidak muncul sewaktu tiba gilirannya untuk bertanding juga dinyatakan kalah secara fusenpai. Setelah salah seorang pegulat dinyatakan sebagai pemenang, juri (gyoji) yang berada di luar ring mengumumkan kimarite (teknik yang digunakan oleh pegulat yang menang).

Pertandingan sumo selalu didahului oleh ritual yang panjang, walaupun pertandingannya sendiri sering hanya berlangsung beberapa detik. Pegulat yang kalah kuat bisa cepat sekali terdorong keluar dari lingkaran atau terjatuh, sedangkan pertandingan yang seimbang bisa berlangsung sampai beberapa menit. Pegulat sumo yang mempunyai lingkar perut besar dan tubuh yang gemuk mempunyai kemungkinan besar untuk menang, walaupun kadang-kadang pegulat yang lebih kecil tapi memiliki teknik luar biasa bisa mengalahkan pegulat yang lebih gemuk.

kimigayo


Cukup pendek lagu ini,, dan merupakan salah satu National Anthem terpendek di Dunia. Sebenarnya teks dalam lagu ini merupakan sebuah puisi kuno dan iramanya diciptakan oleh Yoshiisa Oku dan Akimori Hayashi. Lirik lagu ini pertama kali muncul dalam sebuah antologi puisi bernama Kokin Wakashu, sebagai sebuah puisi yang anonim. Meskipun sebuah puisi anonim bukanlah tidak lazim pada waktu itu, identitas pengarang yang sebenarnya mungkin saja sudah diketahui, tetapi namanya mungkin sengaja tidak disebutkan karena berasal dari kelas sosial yang lebih rendah. Puisi ini dicantumkan dalam berbagai antologi, dan dalam periode selanjutnya digunakan sebagai lagu perayaan oleh orang-orang dari semua lapisan sosial. Tidak seperti bentuknya yang digunakan untuk lagu kebangsaan saat ini, puisi ini awalnya dimulai dengan “Wa ga Kimi wa” (Engkau, Yang Mulia) dan bukannya “Kimi ga Yo wa” (Kekuasaan Yang Mulia). Perubahan lirik terjadi pada zaman Kamakura(yang belum tahu lihat tentang pembagian jaman jepang. Pemerintah Jepang pun mengutus seorang Jerman bernama Franz Von Eckert untuk mengharmonisasikan nadanya.
Text in Hiragana

きみがよは
ちよに
やちよに
さざれいしの
いわおとなりて
こけのむすまで

Text in Romanji

Kimigayo wa
Chiyo ni yachiyo ni
Sazare-ishi no
Iwao to narite
Koke no musu made

Artinya dalam Inggris

May your reign
Continue for a thousand, eight thousand generations
Until the pebbles
Grow into boulders
Lush with moss.

Artinya dalam Bahasa Indonesia,

Semoga kekuasaan Yang Mulia,
Berlanjut selama seribu, delapan ribu generasi,
Sampai kerikil,
Berubah menjadi batu karang,
Hingga diselimuti lumut.


Sejak akhir perang dunia ke 2 telah muncul kritik terhadap lagu kebangsaan, karena hubungannya terhadap paham militerisme (masa2 jepang yang feodal) dan makna kiasan penyembahan kaisar sebagai dewa, yang menurut sebagian orang tidak sesuai dengan adab masyarakat yang demokratis.Keberatan yang sama juga diberikan terhadap versi bendera nasional Jepang yang sekarang (Hinomaru), dan terkadang terjadi demonstrasi yang ditujukan terhadap keduanya.Pada tahun 1999, pemerintah Jepang menyetujui UU mengenai bendera dan lagu kebangsaan, memang untuk masalah hal itu Jepang cukup tertinggal dalam menyikapinya daripada negara2 lainnya termasuk Indonesia. UU tersebut menetapkan Kimigayo sebagai lagu kebangsaan dan Hinomaru sebagai bendera nasional. Pemerintah menyatakan pada saat persetujuan undang-undang tersebut bahwa lirik lagu kebangsaan adalah harapan atas Jepang yang damai dengan kaisar sebagai lambang persatuannya.